Seorang yang buta huruf, yang tidak bisa baca tulis, ia belum pernah
menjadi penulis sebuah buku semisal puisi, aturan hukum, sebuah buku doa
umum, atau Alkitab, dan dihormati sampai hari ini oleh keenam suku
bangsa seluruh umat manusia sebagai keajaiban kemurnian gaya,
kebijaksanaan dan kebenaran. Itu adalah sebuah keajaiban dari Muhammad
(saw)- 'keajaiban yang berjalan', dan memang ini keajaiban. 1 (Reginald
Bosworth Smith)
Di abad 21 ini warga dari sebuah negara Eropa, yaitu para pemilih Swiss
telah mendukung pelarangan pembangunan masjid dengan menara di negara
mereka. Al-Qur'an, yang diturunkan di gurun Arabia pada abad ketujuh,
telah menyatakan bahwa tujuan peperangan defensif adalah untuk
mempertahankan kesucian biara-biara, gereja, sinagog dan Masjid.
Al-Qur'an menyebut tempat ibadah umat Islam terakhir di list ini. [2]
Apakah Al-Qur'an suatu Mukjizat atau bukan?
Toleransi beragama bukanlah satu-satunya ajaran dimana Al-Qur'an unggul
dalam hal ini dibandingkan buku-buku sekular maupun kitab-kitab agama.
Sejak 1983 setengah juta orang telah meninggal di Amerika dikarenakan
kecelakan lalu lintas terkait alkohol, untuk menyebutkan hanya satu
masalah dari alkohol [3] Al-Qur'an dengan tegas melarang alkohol,
menyelamatkan orang-orang beriman dari sumber kejahatan ini. Apakah ini
keajaiban atau bukan?
Demikian pula Sir Godfrey Higgins menulis,
"Menurut hukum Muhammad segala bentuk perjudian sangat tegas dilarang.
Manfaat dari hukum ini pasti tidak akan ada yang menyangkal. Ia akan
menjauhkan dari semua kebaikan akhlaknya. Karena dikatakan bahwa ia
hanya disalin dari Alkitab. Saya belum mengamati larangan terhadap
kebiasaan buruk ini, baik dalam dekalog (sepuluh perintah Allah) maupun
Injil.[4]
Sekarang 15 juta orang menunjukkan tanda-tanda kecanduan judi di
Amerika, yang mengakibatkan diri mereka sendiri dan masyarakat dengan
kesengsaraan. Al-Qur'an telah memangkas kejahatan ini dari akarnya.
Apakah Al-Qur'an ajaib atau tidak?
Muhammad yang mencela dan menyalin moralitas dari Injil
Sir Godfrey Higgins menulis dalam hal pertahanan oleh Nabi Muhammad saw:
"Seorang filusuf mungkin akan menduga bahwa ketika Muhammad saw telah
mengambil manfaat dari ajaran moral yang sangat baik dari Kristianisme,
ia merasa, tidak hanya mengambil yang baik, tetapi juga meninggalkan
kejahatan, mengadopsi moralitas, juga menghidari kehidupan merahib yang
pada zamannya dunia penuh dengan pertumpahan darah dan penderitaan, dan
dengan cepat menempatkannya pada keadaan yang paling merendahkan derajat
kebodohan" [5]. Al-Qur'an telah melarang cara hidup monastik dalam
kalimat yang jelas. (Alhadid: 28) 1400 tahun kemudian Gereja Katolik
setuju dalam negosiasi dengan Gereja Anglikan. [7] [8] Setiap kali kita
membandingkan Al-Qur'an dengan Alkitab, Al-Qur'an selalu terdepan,
bukankan ini suatu keajaiban?
Al-Qur'an diturunkan di tengah-tengah masyarakat yang hidup di abad
ketujuh namun memiliki 800 ayat yang menekankan pada studi alam.
Bukankah ini suatu keajaiban? Ia telah mengantisipasi baik tentang
Big Bang maupun tentang semua makhluk hidup membutuhkan kandungan air.
"Tidaklah orang-orang yang ingkar melihat bahwa seluruh langit dan bumi
keduanya dahulu suatu massa yang menggumpal, lalu Kami pisahkan keduanya
? Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup dari air. Apakah mereka
tidak mau beriman ? [9]
Bukankah ini suatu keajaiban?
Al-Qur'an telah diturunkan di tengah-tengah masyarakat dimana sedikit
sekali yang bisa membaca dan menulis, tetapi kemurnian teksnya telah
terjaga selama lebih dari 14 abad. Klaim seperti itu tidak kita jumpai
untuk Alkitab. Fakta-fakta ini diteliti dalam artikel lainnya,
Kompilasi Alquran ke Dalam Sebuah Teks. (insyallah menyusul, pent). Apakah ini bukan suatu keajaiban?
Al-Qur'an telah mengeluarkan tantangan bersejarah tidak hanya untuk
zaman Nabi saw sendiri tetapi juga untuk semua orang di semua zaman:
Katakanlah, “Seandainya berhimpun manusia dan jin untuk mendatangkan
yang semisal Alquran ini, tidaklah mereka akan sanggup mendatangkan yang
sama seperti ini, walaupun sebagian mereka kepada sebagian yang lain
sebagai penolong.” [10]
Tantangan tersebut tetap bertahan sampai 14 abad setelah turunnya.
Orang-orang memandangnya dengan negatif dan mulai mengkritik Al-Qur'an
dengan satu atau beberapa alasan. Tetapi itu hanyalah angan-angan mereka
dan bentuk paranoia dan tidak ada langkah yang nyata. Fakta dan
realitas dalam hal ini adalah tetap bahwa tantangan Al-Qur'an ini telah
keluar dan tidak ada penulis yang telah mencoba untuk menyambut
tantangan ini, dengan cara yang akan bertahan oleh ujian waktu. Sebuah
kitab yang dikaitkan dengan seorang yang tak terpelajar dan belum ada
yang berani menerima tantangan ini!
Profesor Laura Vaglieri yang menjabat sebagai Profesor Kebudayaan Arab dan Islam di Naples Eastern University menulis:
"Meskipun lawan-lawan Islam telah diundang oleh Muhammad saw untuk
menulis sebuah kitab yang sama dengan beliau atau minimal beberapa
bagian surat... tidak ada yang mampu menghasilkan sesuatu yang bisa
berdiri sebanding dengan Al-Qur'an, mereka berusaha menentang Rasulullah
saw dengan tangan mereka tetapi gagal dalam menyaingi keunggulan
Al-Qur'an [11]
Tidakkah ini suatu keajaiban?
Filsuf jerman Johann Wolfgang Von Goethe berkata,
“Betapa kita sering mempelajari al-Qur’an, mula-mula selalu menimbulkan
jijik, kemudian secara bertahap timbul suatu ketertarikan, ia
menakjubkan dan akhirnya pada akhirnya timbul suatu kekuatan yang
mengagumkan" 12 13.
Profesor LAura Vaccia Vaglieri menjelaskan:
"Keajaiban luar biasa Islam adalah Al-Qur'an, dimana tradisi yang secara
konstan dan tidak terputus terus mengirimkan kepada kita berita tentang
kepastian absolut. Ini adalah sebuah kitab yang tidak bisa ditiru.
Setiap ekspresinya bersifat komprehensif, namun dalam ukuran yang pas,
tidak terlalu panjang tidak terlalu pendek.Gaya bahasanya original,
tidak ada model untuk gaya bahasa tersebut dalam sastra Arab pada zaman
yang mendahuluinya. Efek yang dihasilnya pada jiwa manusia diperoleh
tanpa bantuan adventif melalui keunggulannya sendiri yang melekat.
Ayat-ayatnya sama-sama fasih sepanjang teks, bahkan ketika terkait
dengan hal-hal seperti perintah dan larangan yang tentu akan
memperngaruhi nadanya. Kisah para nabi, deskripsi awal dan akhir dunia,
penyebutan dan penggambaran atribut Ilahi yang berulang tetai dilakukan
dengan cara yang begitu mengesankan yang tidak melemahkan efek.Teksnya
mengalir dari satu topik ke topik lainnya tanpa kehilangan kekuatannya.
Kedalamanan dan keindahan, suatu kualitas yang umumnya tidak bisa
bersatu, tetapi disini ia menyatu,di mana masing-masing tokoh retorika
menemukan aplikasi yang sempurna. Bagaimana bisa kitab luar biasa ini
menjadi karya Muhammad, seorang Arab yang buta huruf yang sepanjang
hidupnya walaupun hanya dua atau tiga ayat pun tidak ada yang
mengungkapkan kualitas yang puitis? [14]
Apakah ini bukan suatu keajaiban?
Bernard Shaw yang dianugerahi Hadiah Nobel untuk sastra 1925 mengatakan:
"Saya selalu menempatkan agama Muhammad [saw] di penghargaan tertinggi
karena daya keindahannya. ini adalah satu-satunya agama tampaknya bagi
saya yang memiliki kemampuan asimilasi ke fase eksistensi perubahan yang
membuatnya menarik baik setiap masa. Saya telah memprediksi tentang
agama Muhammad, bahwa ia akan diterima oleh Eropa suatu saat nanti
karena sudah dapat diterima saat ini." [15]
Apakah ini bukan suatu keajaiban
Laura Vaccia Vaglieri, Profesor di Universitas Naples lebih lanjut menekankan:
"Untuk kitab ini, selain pada kesempurnaan dalam bentuk dan metodenya,
ia membuktikan diri telah melampaui batas imitasi bahkan dalam hal
substansinya. Di dalamnya antara lain kita membaca perkiraan peristiwa
masa depan, dan deskripsi peristiwa yang telah terjadi sejak
berabad-abad sebelumnya tetapi umumnya telah diabaikan. Ada referensi
yang sering pada hukum alam, berbagai sains baik agama maupun sekular.
Kami menemukan ada sebuah toko besar ilmu pengetahuan yang berada diluar
kapasitas manusia yang paling cerdas, atau filosof yang paling besar
dan politisi yang paling kuat. Untuk semua alasan ini Al-Qur'an tidak
bisa menjadi karya seorang yang tak berpendidikan, yang menghabiskan
hidupnya di tengah-tengah masyarakat yang jauh dari orang-orang belajar
dan agama, seorang yang selalu bersikeras bahwa ia hanyalah seorang
laki-laku yang hanya seperti yang lain, dan dengan demikian tidak dapat
melakukan mukjizat kecuali ia memiliki bantuan dari Allah yang Maha
Kuasa. Al-Qur'an bisa memiliki sumbernya hanya melalui Dia Yang
mengatahui segala sesuatu di langit dan di bumi [16 ]
Apakah ini keajaiban atau bukan?
Saya mengajak para pembaca Kristen dalam kata-kata Reginald Bosworth Smith,
"Untuk membedakan antara yang aksidental dan esensial, yang fana dan
yang kekal, diatas semua itu, secara terus menerus dengan meletakkan
cermin di atas diri sendiri, dan mencoba untuk memastikan bahwa
seseorang yang sesuai dengan prinsip besar Kristen yaitu menilai dan
memperlakukan orang lain seperti halnya ia ingin dinilai dan
diperlakukan; adalah resep untuk menilai urusan dengna cara yang adil
dan tidak bias. Al-Qur'an menatakan mengenai pengetahuan yang tidak
terbatas dan wawasan yang terkandung dalam kitab suci: "Katakanlah,
“Sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan kalimat-kalimat
Tuhan-ku, niscaya akan habis lautan itu sebelum kalimat-kalimat Tuhan-ku
habis, sekalipun Kami datangkan sebanyak itu lagi sebagai tambahan.”
[18 ]
Ini adalah pengalaman yang Goethe alami setelah berulang kali memahami Al-Qur'an.
Almasih di zaman ini, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan:
"Al-Qur'an bukan saja tak tertandingi karena keindahan komposisinya,
tetapi tak tertandingi karena semua klaim keunggulan yang meliputinya
dan itu adalah kebenaran, apa saja yang berasal dari Allah keunikannya
tidak saja karena satu kualitas tetapi karena semua kualitasnya. Mereka
yang tidak menerima Al-Qur'an sebagai kebenaran dan wawasan abadi yang
komprehensif, maka ia tidak menghargai Al-Qur'an sebagaimana harusnya ia
dihargai.
Sebuah tanda yang diperlukan untuk mengakui Firman Suci dari Allah taala
adalah ia harus unik dalam semua kualitasnya, setelah kami amati bahwa
apapun yang berasal dari Allah adalah bersifat unik dan tak tertandingi
walaupun hanya sebutir gandum, dan kekuatan manusia tidak ada yang bisa
menandinginya. Menjadi tak tertandingi maksudnya adalah menjadi tak
terbatas, artinya suatu barang menjadi tak tertandingi hanya ketika
keajaiban dan kualitasnya tak terbatas dan tak ada habisnya. Seperti
yang baru saja kami katakan, karakteristik ini ditemukan dalam segala
hal yang diciptakan oleh Allah taala. Misalnya jika keajaiban dari daun
pohon diselidiki selama seribu tahun, periode itu akan habis tetapi
keajaiban dari daun tersebut tidak akan berakhir. Hal itu karena ia
telah mewujud melalui kekuasaan yang tak terbatas, harus terdiri dari
keajaiban dan kualitas yang tak terbatas. [19]
Apakah ini bukan suatu keajaiban atau tidak?
sumber :
klik disini