Friday, 20 July 2018

SABAR UNTUK MENANG ATAU MENYERAH UNTUK KALAH

Cuaca yang cerah di pagi hari, ditemani secangkir kopi dan jari jemari yang terus bergerak menyusun sebuah karya maknawi, agar diri termotivasi bahwa dalam hidup ini harus mempunyai karya abadi.
Dan kali ini sebuah narasi setengah puisi yang barangkali akan membuat hati tergugah agar terus semangat mengejar mimpi. hehehe...

Sabar untuk menang atau menyerah untuk kalah??? adalah dua pilihan yang sebenarnya sudah jelas kita akan memilih yang mana. Namun dalam kenyataan dan prakteknya sering kali kita berat untuk memilih diantara keduanya.

Terlebih ketika dihadapkan pada sebuah masalah yang mengharuskan kita untuk bersabar dan terus bersabar, tak jarang diri ini memilih untuk menyerah karena gagal dalam mengontrol kesabarannya. 

Lalu dalam diri ini bertanya, Seberapa lama kita terus bersabar dan adakah batasnya???
Pertanyaan yang sebenarnya diri kita sendiri yang bisa menjawabnya. Ya... maksudnya kitalah yang mengontrol kesabaran kita, kita lah yang menentukan sejauh mana kita akan tetap bersabar.

Tanamkan dalam diri bahwasannya menang adalah sebuah hal yang dihasilkan dari kesabaran yang panjang. Tidak kah kita berfikir bahwa sebenarnya dengan kita bersabar kita telah berhasil karena telah mengalahkan "menyerah" ??? Ya... ini baru satu kemenangan. Dan ketika yang kita tunggu telah datang itu merupakan kemenangan tambahan yang Allah berikan.

Tak selamanya sabar itu pahit, karena kita dapat me-maniskannya dengan Syukur.
Tak selamanya sabar itu pesimis, karena kita dapat meng-optimiskannya dengan percaya diri.
Tak selamanya sabar itu gagal, karena kita dapat men-sukseskannya dengan terus berusaha.

Jadi, kesimpulannya adalah pilihlah sabar sampai sabar sendiri yang lelah dan akan mensukseskan mu. Teruslah berdo'a dan berusaha, tak lupa berbaik sangka pada siapa saja dan yang terpenting adalah:

ENJOY YOUR LIFE
SEE YOU ON TOP  :))
SEMANGAT.


Admin Ketcheh ...

Tuesday, 24 April 2018

Hujan Yang Jatuh Tidak Pernah Menyalahkan Awan


Pagi yang hangat karena selimut, akibat dinginnya cuaca pagi.
awan menangis, memberikan kesegaran bagi mahluk hidup di bumi.
ya, itulah hujan penyejuk alam ini.

Terkadang sebagian orang menganggap hujan adalah penghambat. Tak sedikit menggerutu, bahkan kecewa karena tidak dapat beraktifitas. Pernahkah kalian menyalahkan hujan? atau bahkan membenci hujan?

Sama hal nya dengan orang yang terkadang menghambatmu, mengecewakanmu bahkan menyakitimu. adakah kau menyalahkannya? atau bahkan membencinya?

Mulai saat ini tanamkan dalam hati bahwa hujan yang jatuh tidak pernah menyalahkan awan, aktifitasmu yang terhambat hari ini bukan karena hujan, tapi karena Tuhan mencintaimu, Tuhan yang tahu akan takdir dirimu dan tahu apa yang akan terjadi pada dirimu, bahkan tahu yang terbaik untuk dirimu. Boleh jadi, kalau tidak hujan aktifitasmu akan lebih terhambat oleh hal lain diluar dugaanmu. 

Terhadap orang yang menyakitimu, mulai saat ini hilangkan rasa benci pada dirinya, hilangkan rasa dendam pada dirinya, hilangkan rasa kecewa pada dirinya. Karena apa yang terjadi hari ini, sudah terjadi. Tak baik memendam benci karena menyiksa hati. Tak baik menyimpan dendam karena hati tidak tentram. 

Tanamkanlah sifat berbaik sangka terhadap apapun, karena hati dan jiwa yang tentram bukan soal harta tapi soal keihklasan, bukan soal perasaan tapi soal kedamaian. Hari ini mungkin gagal karena suatu hambatan, tapi percayalah, esok hari akan kita temukan sebuah hikmah dari datangnya sebuah hambatan.